Kopi Gading Cempaka, Kopi Premium dari Bengkulu |
Kopi Gading Cempaka, Kopi Premium dari
Bengkulu—Jamur Kembar punya kenangan istimewa dengan Bengkulu.
Khususnya daerah Arga Makmur, Bengkulu Utara. Sewaktu Jamur Kembar Kecil, kami
beberapa kali datang ke sana untuk mengunjungi Alm. Nenek Maria—nenek dari Ayah—dan
Alm. Wa Tony—kakak Ayah.
Keluarga dari pihak Ayah Jamur Kembar berasal dari
Palembang. Kemudian bermigrasi ke Pulau Jawa, dan pada akhirnya Wa Tony
bertransmigrasi ke Bengkulu. Jadi ketika Jamur Kembar kecil lebih banyak
berkunjung ke Bengkulu ketimbang ke Palembang.
Kunjungan-kunjungan itu begitu membekas meski tak
pernah lebih dari seminggu. Udara panas Bengkulu, rumah kayu, halaman luas
penuh pepohonan, dan keluarga yang berkumpul. Keringat akan mengucur begitu
selesai mandi. Sangat berbeda hawanya dengan di Bandung.
Sungguh kami tidak pernah menyangka dan barangkali
tidak tertarik mengetahui bahwa di Bengkulu ada perkebunan kopi. Kami terlalu
kecil untuk menelisik Bengkulu. Makanya ketika Jamur Twini ditawari kopi
arabika dan robusta Bengkulu oleh Kopi Gading Cempaka, rasanya girang sekali.
Kiriman Kopi Gading Cempaka tiba beberapa bulan lalu.
Berupa paket keranjang karton berisi tiga bundel kopi. Ada Arabika Camp dan
Robusta Aur Gading dengan kemasan plastik kedap udara berwarna hitam, dan satu plastik
lebih besar Original Coffee Robusta Bengkulu. Yang terakhir kemasannya
premium bergambar logo dan pemetik kopi.
Kopi Gading Cempaka
Kopi Gading Cempaka berdiri sejak tahun 1920 sebagai
usaha keluarga petani kopi di Bengkulu. Sungguh perjalanan panjang untuk
mempertahankan sebuah usaha kopi turun-temurun. Bengkulu sendiri terkenal
sebagai wilayah yang memproduksi kopi robusta ketimbang arabika. Dan merupakan wilayah ketiga terbesar penghasil kopi robusta di Indonesia.
Proses pembuatan Kopi Gading Cempaka, kopi premium
dari Bengkulu ini cukup ketat. Memetik buah cherry yang telah matang
berwarna merah kemudian disortasi agar buah busuk dan belum matang tidak ikut
terproses. Buah cherry pilihan dijemur dan dikupas kulitnya. Kembali proses
sortasi dilakukan untuk membuang biji kopi hitam dan rusak karena proses
penjemuran dan pengelupasan kulit. Sortasi ini dilakukan dua kali hingga
akhirnya disangrai.
Setelah disangrai, biji kopi disortasi kembali untuk
membuang biji kopi yang pucat. Didiamkan selama 12-24 jam untuk mengeluarkan
gas yang terkandung. Barulah biji kopi digiling dan didiamkan kembali 15-30
menit sebelum dikemas.
Jamur Twini sengaja memilih produk Kopi Gading Cempaka
yang belum dihaluskan. Mengingat proses pembuatannya yang disortasi
berkali-kali, tidak heran Jamur Twini melihat biji kopinya bersih dan hasil
sangrainya merata. Terlihat cantik.
Karena satu dan lain hal, ketiga kopi tersebut belum Jamur
Twini buka hingga bulan Oktober. Jamur Twini coba mulai dari arabika kemudian
kedua robusta. Di bawah ini merupakan pemaparan rasa yang dikecap oleh Jamur
Twini. Peringatan: setiap orang bisa merasakan rasa yang berbeda
tergantung metode seduh dan tangan si pembuat. Jamur Twini juga bukan Q Grader
ataupun R Grader sehingga review ini tidak bisa menjadi patokan.
Kopi Gading Cempaka, Kopi Premium dari Bengkulu |
Arabika Camp
Saat menggunting kemasan Arabika Camp tercium aroma
kuat yang menggiurkan. Jamur Twini menyeduhnya dengan metode pour over
menggunakan V60. Hasilnya, aromanya memang berkurang setelah penyeduhan namun
tetap mengundang. Rasanya manis seperti apel hijau, asamnya juga seperti apel
hijau, dan pahitnya tidak mengganggu. Body-nya sedang dan after taste-nya
tidak panjang. Buat Jamur Twini, keseluruhan kopi Arabika Camp ini enak dari
mulai panas sampai dingin.
Robusta Aur Gading
Kembali Jamur Twini mencium aroma kuat menggiurkan
ketika membuka kemasan Robusta Aur Gading. Metode seduh sama dengan Arabika
Camp. Aromanya mirip kacang dan coklat. Rasa yang didapat manisnya sangat
kentara seperti manisnya coklat, asamnya tipis, dan pahitnya tidak mengganggu. Body-nya
tebal dan after taste-nya tidak panjang.
Robusta Sindang Dataran
Berbeda dengan kedua produk Kopi Gading Cempaka di
atas, Jamur Twini mengolah Robusta Sindang Dataran dengan cara ditubruk. Aroma
basah dan keringnya tidak terlalu berbeda. Seperti wafer coklat, kacang tanah,
dan jagung bakar. Rasanya lebih mirip dark chocolate, ada rasa rempah
pala dan cengkih. Memiliki body tebal dan pahitnya sangat kuat sehingga after
taste-nya juga pahit yang panjang. Namun begitu, Jamur Twini merasa robusta yang ini rasanya bulat.
Inilah pertama kalinya Jamur Twini merasakan kopi robusta dan arabika dari Bengkulu. Mengingat rasanya yang kaya, tidak berlebihan jika kopi Bengkulu ini pantas maju ke pentas nasional bahkan dunia. Dan Jamur Twini sangat berharap dengan adanya dan konsistensi Kopi Gading Cempaka, kopi Bengkulu akan semakin dikenal oleh para pencinta kopi.
Kopi Gading Cempaka, kopi premium dari Bengkulu
menyediakan dua produk yaitu robusta premium isi 200 gram seharga Rp30.000,-
dan arabika premium isi 100 gram seharga Rp20.000,-. Untuk mendapatkan
produknya, kamu bisa menghubungi via WA & Telegram: +628117321511.
0 komentar :
Posting Komentar